Senin, 03 Januari 2011

CATATAN MASALAH PENDIDIKAN NTT 2010

Di bidang pendidikan angka buta huruf masih mencapai 300 ribu orang tahun 2009 dan rata-rata orang NTT masih hanya tamat SD. Angka Melek Huruf (AMH) dari tahun 2008 hingga 2009 juga tidak terdapat perkembangan, yaitu tetap 85,5%, masih jauh dari angka nasional yaitu 92,7%.

Kondisi sarana dan prasarana pendidikan, minimnya tenaga pendidik sesuai kualifikasi, penyebaran tenaga pendidik yang tidak merata, masih tingginya biaya pendidikan serta  banyaknya pungutan liar dilingkungan pendidikan membuat keinginan mencerdaskan bangsa seakan masih sangat jauh dari harapan.

Prestasi pendidikan di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010 juga sangat menyedihkan, dari jumlah peserta yang mengikuti ujian nasional sebanyak 35.201, hanya 16.868 atau 47,59 % yang dinyatakan lulus, sedangkan siswa yang tidak lulus sebanyak 18.333 atau 52,08 % yang mengakibatkan Nusa Tenggara Timur berada diperingkat 33 dari 33 provinsi di Indonesia.[1]

Terpuruknya kondisi pendidikan di Nusa Tenggara Timur, kurang mendapat perhatian serius dari para pengambil kebijakan ditingkat daerah. DPRD dan Eksekutif daerah di Nusa Tenggara Timur, pada tahun anggaran 2011 hanya mengalokasikan anggaran 8,12% dari total Belanja Daerah atau sebesat sebesar Rp 104.605.696.712,- untuk Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (PPO) dalam pembahasan kebijakan politik anggaran dibidang pendidikan.


[1] Diolah dari beberapa sumber, utamanya data media

Tidak ada komentar: